4 Sep 2020

Berpikir Secara Logis Tentang Pertanian Organik

Citro Mduro Go Green BloggingBerbagai cara ditempuh manusia guna menciptakan kehidupan yang lebih baik seiring dengan perjalanan waktu dan perkembangan jaman. Hal ini mencakup hampir seluruh aspek kehidupan untuk menghasilkan kehidupan yang lebih berkualitas terutama bagi kesehatan. Dunia pertanian sepertinya juga tidak lepas dari hal tersebut berkaitan erat dengan kesehatan manusia, walau memang tidak dapat dipungkiri penggunaan kimia sintesis semakin meningkat dan seakan tidak dapat dipungkiri baik yang dipergunakan untuk tanaman, bahkan untuk kebutuhan manusia secara langsung. Terlalu banyak memanfaatkan kimia sintesis.

Hal tersebut tentu bukan tanpa alasan, salah satu faktornya manusia menciptakan kimia sintesis karena faktor kebutuhan yang meningkat dan mobilitas serta pola berpikir manusia untuk bergerak dalam berproses yang lebih cepat. Apakah hal tersebut disebabkan alam sudah tidak mampu untuk melakukan proses kimia secara natural tanpa adanya campur tangan manusia untuk menghasilkan suatu senyawa kimia yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam segala aspek kehidupan termasuk dunia pertanian? Logika saya mengatakan hal tersebut bukan disebabkan oleh keterbatasan alam untuk melakukan proses kimia, lebih cenderung disebabkan rasa penasaran manusia untuk mengetahui proses yang terjadi di alam secara langsung tanpa campur tangan manusia, sehingga pada akhirnya nanti manusia berpikir bahwa manusialah yang menciptakan sebuah senyawa bermanfaat untuk mempercepat proses terbentuknya sebuah senyawa yang mendukung percepatan pemenuhan kebutuhan manusia.

Padahal tanpa campur tangan manusia proses kimia akan tetap berlangsung secara konstan dan dalam jumlah yang cukup bahkan lebih untuk memenuhi kebutuhan alam semesta. Bukan manusia yang menciptakan sebuah senyawa kimia, karena tanpa campur tangan manusia sang pencipta Allah SWT sudah memiliki sistem yang super otomatis untuk menjalankan segala sesuatunya, dan setiap proses yang terjadi dapat mengontrol proses itu sendiri dan saling ada sinkronisasi antara satu dengan yang lainnya.

Terlepas dari yang sedikit diulas pada awal posting ini yang bukan merupakan keahlian dari sang penulis yang hanya memiliki kemampuan menulis seadanya tanpa memiliki pengetahuan yang cukup tentang apa yang akan dibahas melalui sebuah tulisan, untuk itu kita kembali pada topik permasalahan yang mungkin memiliki keterkaitan dengan judul yang diberikan.

Berpikir Secara Logis Tentang Pertanian Organik yang saya maksudkan pada kesempatan kali ini bukan bermaksud untuk menyalahkan para petani lain, namun sekedar mencoba meluruskan bahwa logika yang ada pada diri saya tentang pertanian organik selama ini sedikit mengalami kekeliruan. Menganggap bahwa organik harus lepas dari sesuatu yang berbentuk kimia. Sementara pertanian tidak akan pernah lepas dari proses kimia yang tentu saja dibutuhkan bahan kimia untuk melakukan proses tersebut. Jika membaca literasi tentang unsur makro yang dibutuhkan tanaman antara lain unsur Nitrogen (N), Phospat (P), dan Kalium (K) dan ketiga unsur tersebut adalah unsur-unsur kimia yang akan diproses lebih lanjut sebelum diserap oleh tanaman maupun setelah terserap oleh tanaman tersebut untuk dijadikan senyawa kimia lain yang dibutuhkan untuk pertumbuhan selanjutnya. Sementara unsur mikro lain seperti yang terkandung pada limbah karbit tentu masih lebih banyak lagi dibandingkan dengan Unsur NPK.

Proses kimia yang terjadi secara alami tentu tidak lepas dari peran serta mikroorganisme yang ada pada lahan budidaya tanaman kita. Salah satunya IMO (Indiegenus Microorganism). Termasuk mikroorganisme lainnya perlu ditambahkan untuk membantu proses kimia yang terjadi pada media tanam tanaman budidaya seperti jamur air cucian beras yang dikenal dengan JAKABA.

Pertanyaan dari diri yang tidak dicari jawabannya dan dijawab sendiri adalah, Bolehkan mempergunakan Pupuk Kimia Sintetik dalam Pertanian Organik?

Logika saya mengatakan sangat boleh. Karena pupuk kimia sintetis yang beredar berasal dari hasil proses kimia sehingga tercipta sebuah bentuk pupuk yang dapat kita jumpai. Unsur-unsur kimia tersebut tentu akan dapat terurai kembali menjadi unsur kimia lainnya sesuai dengan reaksi kimia dari masing-masing unsur, dan disitulah peran alam untuk melakukan prosesnya dibantu dengan mikroorganisme yang ada dilingkunan sekitar tanaman.

Asumsi penggunaan pupuk kimia dalam jangka waktu yang sudah panjang selama ini menjadikan tanah tidak lagi gembur dan kurang subur. Seharusnya tidak, tanah seharusnya lebih subur karena kandungan unsur hara yang ada dalam tanah sangat melimpah setelah pemberian unsur makro maupun mikro yang dibutuhkan tanaman. Sementara tanaman hanya mengambil makanan sesuai dengan yang dibutuhkan dan kita sebagai petani memberikan makan berlebih yang akhirnya berubah menjadi senyawa kimia lain yang dapat menyebabkan tanah bantat dan keras yang menjadikan tanah terkesan tidak subur.

Apa kira-kira yang menyebabkan kejadian tersebut?

Sepertinya ulasan lebih lanjut tentang logika saya tentang pertanian organik akan bersambung pada tulisan berikutnya disebabkan karena kondisi mengantuk yang mulai mendera. Semoga dalam waktu dekat saya dapat melampiaskan apa yang ada dalam pikiran saya dalam bentuk tulisan yang mungkin saja akan ada pro dan kontra pemikiran yang tidak dapat dilanjutkan melalui diskusi melalui kotak komentar yang tidak tersedia. Sebagai penutup artikel kali ini, saya mengucapkan banyak terima kasih atas kesediaan para sahabat untuk mengunjungi Blog CITRO MDURO dan membaca tulisan yang bertajuk Berpikir Secara Logis Tentang Pertanian Organik, walaupun bukan tulisan insiratif dan kurang inovatif yang dapat memberikan inspirasi bagi para pembaca ataupun anda lewat karena tersasar dan terdampar pada tulisan Berpikir Secara Logis Tentang Pertanian Organik. Kami sangat berterima kasih karena anda sudah berkenan walaupun mungkin sangat terpaksa. Silahkan tinggalkan jejak anda untuk menjalin silaturahmi, atau temukan yang anda cari tentang Berpikir Secara Logis Tentang Pertanian Organik dan salam jabat erat dari PAMEKASAN MADURA

Posting Komentar