Beberapa pekan yang lalu bisa dikatakan sedang mengalamai halusinasi dan mengigau, walau dalam kondisi yang cukup dingin saat ini setelah beberapa hari terakhir hampir tiap hari bumi pertiwi daerah sekitar diguyur hujan yang cukup deras. Sang kodokpun bernyanyi riang tiap malam memecah kesunyian malam sambil terus bertasbih memuji Sang Maha Pencipta yang telah menurunkan Nikmat dan karunia-Nya melalui guyuran hujan. Bagaimana dengan kita sebagai manusia yang lebih sering mengeluh karena hujan yang kerap kali turun dengan berbagai alasan yang menjadikan kita kurang mensyukuri karunia tersebut. Begitu pula ketika hujan tak kunjung turun, meratap dan mengeluh karena panas, debu serta berbagai alasan lain yang disebabkan karena musim kemarau.
Dalam kalimat di parargraf diatas disebutkan kata kita, padahal sebenarnya bukan saya dan anda yang menjadi target sebagai umat yang kurang bisa bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan, namun sayalah sebetulnya objek dari kalimat tersebut. he. he he. eh.....
Berkreasi dengan pupuk alternatif memiliki nilai tersendiri termasuk belajar untuk membiakkan bakteri positif yang bermanfaat bagi tanaman seperti bakteri Nitrobacter yang menurut informasinya dapat menyuburkan tanah serta dapat memberikan asupun nitrogen yang sangat dibutuhkan tanaman. Namun setelah mencoba berselancar untuk mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan seputar pertanian yang beberapa bulan terakhir mencoba untuk ditekuni dan semoga saja dapat terus ditekuni demi dapat meningkatkan ketersediaan pangan keluarga terlebih dapat berbagi pengalaman serta pengetahuan yang dimiliki dengan masyarakat sekitar yang notabene adalah masyarakat petani.
Surfing di dunia maya tidak membutuhkan snorkling sehingga sangat tergantung dengan keinginan untuk belajar, dan yang saya peroleh adalah pemupukan yang berimbang sesuai dengan kebutuhan tanaman pada setiap fase pertumbuhan baik vegetatif, generatif serta pada masa pengisian buah. Nah pada kesempatan kali ini sedang belajar bercocok tanam padi.
Awalnya mengenal istilah pemupukan berimbang cukup dengan menggunakan NPK yang berada di pasaran berupa NPK 16 16 16, dan hal itu bukan merupakan sesuatu yang salah walau belum pernah melakukan praktek lapangan. Pengetahuan terus bergulir dan setelah saya membaca kenapa pabrikan dan banyak beredar dipasaran dengan pola NPK yang bermacam dan bervariasi, dan prosentase kandungan yang bervariasi tersebut serta kandungan unsur lain yang juga terdapat dalam sebuah pupuk majemuk menjadikan harga di pasaran juga berbeda dan semakin mahal.
Sesuatu yang harus disyukuri bertemu dengan orang-orang hebat yang mau berbagi ilmu pengetahuannya tentang pola pemupukan yang Insya Allah akan segera diterapkan pada tanaman yang sedang dilakukan saat ini. Dengan bermodalkan keinginan serta finansial yang terbatas serta terus untuk bereksplorasi untuk mendapatkan tambahan pengetahuan mencoba untuk meracik NPK sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman. Dengan bermodalkan satu lembar uang kertas berwarna merah akhirnya diperoleh 3 jenis pupuk yang menurut saya harganya cukup mahal. 1 kg Pupuk MKP dengan kandungan P2O5 sebesar 52%, K2O sebesar 34%. Pupuk kedua sebanyak 2 kg KNO3 dengan kandungan 13% Nitrogen berupa nitrat dan 34% unsur Kalium. Pupuk yang ketiga 2 kg Urea subsidi dengan kandungan 46% Nitrogen.
Untuk masa vegetatif umur 0-35 hst akan mempergunakan NPK pola rata 30 30 30 yang artinya Nitrogen, Pospat dan Kalium dengan kandungan 30% masing-masing yang diramu dari 3 jenis pupuk dengan formula awal 20 gram KNO3, 60 gram MKP dan 60 gram Urea subsidi. Rencana dosis 1-5 gram perliter air dengan teknik pemupukan foliar.
Untuk masa generatif umur 40-60 hst akan mempergunakan NPK pola 10 30 30 dengan formula dasar pupuk penyusun secara berurut mulai dari KNO3, MKP, dan urea masing 20 gram, 60 gram, dan 20 gram.
Untuk pengisian buah (Fruit set) 60 hst keatas sampai panen mempergunakan pola 30 10 30 dengan konsentrasi Nitrogen dan Kalium tinggi. Formula dasarnya secara berurut 50 gram, 20 gram, dan 50 gram.
Jumlah takaran jika ada yang berkenan untuk mempergunakan pola tersebut silahkan dinaikan sesuai kelipatan masing-masing sesuai kebutuhan pupuknya. Rencana aplikasi pada masing-masing fase dengan teknik foliar dosis 1-5 gram per liter air. Tentunya harus ada penambahan pupuk mikro yang lengkap agar hasil yang diharapkan lebih baik.
Terima kasih para master yang telah berkenan untuk berbagi ilmu dan pengetahuannya seputar pertumbuhan tanaman walau masih banyak hal yang belum dapat saya pahami. Semoga dengan ijin Allah dan senantiasa mendapatkan petunjuk-Nya apa yang direncanakan mendapatkan ridho-Nya. Aamiin..... Sebagai penutup artikel kali ini, saya mengucapkan banyak terima kasih atas kesediaan para sahabat untuk mengunjungi Blog CITRO MDURO dan membaca tulisan yang bertajuk Mengenal Pupuk Majemuk (Nyontek Pupuk Mahal Growmore) Pada Fase Pertumbuhan Tanaman, walaupun bukan tulisan insiratif dan kurang inovatif yang dapat memberikan inspirasi bagi para pembaca ataupun anda lewat karena tersasar dan terdampar pada tulisan Mengenal Pupuk Majemuk (Nyontek Pupuk Mahal Growmore) Pada Fase Pertumbuhan Tanaman. Kami sangat berterima kasih karena anda sudah berkenan walaupun mungkin sangat terpaksa. Silahkan tinggalkan jejak anda untuk menjalin silaturahmi, atau temukan yang anda cari tentang Mengenal Pupuk Majemuk (Nyontek Pupuk Mahal Growmore) Pada Fase Pertumbuhan Tanaman dan salam jabat erat dari PAMEKASAN MADURA