21 Jan 2023

PGPR Berbasis Bakteri Nitrifikasi (Nitrobacter) Tidak Steril

Cukup lama tidak update postingan untuk sekedar berbagi ataupun bercerita pengalaman tanpa didasari oleh basic pengetahuan yang memadai. Hanya bermodal membaca dan sharing dari orang-orang yang lebih berpengalaman serta sudah terbukti memiliki kompetensi bidang pertanian dengan banyak pengalaman yang sudah dipraktekkan dalam lapangan, dengan kemurahan hati mereka tanpa ada embel-embel rela berbagi dengan tujuan mulia untuk meringankan biaya operasional petani dan meningkatkan hasil produksi pertanian. Walau setiap resep yang dicoba memberikan efek yang tidak seperti yang diharapkan. Selain faktor analisa, faktor X juga memberikan hasil serta pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan sebuah usaha.
PGPR Berbasis Bakteri Nitrifikasi (Nitrobacter) Tidak Steril
Terlepas dari ilustrasi gambar yang terdapat pada posting kali ini mencoba menulis dengan judul PGPR Berbasis Bakteri Nitrifikasi (Nitrobacter) Tidak Steril. Menambahkan kata tidak steril pada akhir kalimat, karena saya tidak dapat memastikan apakah yang berkembang merupakan bakteri nitrifikasi serta bakteri Rizobacter, apa yang dihasilkan tidak melalui proses pengujian laboratorium. Sekedar memadukan dari beberapa konsep yang pernah dibaca dengan menggabungkan konsep tersebut.

PGPR atau Plant Growth Promotion Rhizobacteria dipercaya mampu memberikan efek yang positif terhadap perangsangan pertumbuhan tanaman. Metode tersebut dengan mengembangkan bakteri yang hidup pada perakaran tanaman subur dan diharapkan bakteri tersebut dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sehingga dapat memberikan efek yang positif setelah diaplikasikan pada tanaman. Sehingga tanaman budidaya termotivasi untuk berkembang lebih baik dan lebih cepat serta memberikan hasil yang baik pula seperti yang diharapkan oleh seluruh petani.

Pada proses yang diilustrasikan pada gambar mempergunakan proses aerasi dengan peralatan aerator aquarium yang melalui beberapa filter sehingga udara yang masuk pada wadah utama (reaktor) merupakan udara yang sudah disterilkan terlebih dahulu. Namun dalam logika saya bakteri yang diniatkan untuk dikembangkan tidak membutuhkan udara yang terlalu steril, dengan udara bebas tentu sudah bisa hidup dan berkembang biak dengan baik dan kenyataan dapat kita lihat para pertumbuhan tanaman bambu yang selalu berkembang dengan baik sesuai dengan musim dan bertahan hidup pada musism kekeringan. Begitu pula dengan kita manusia yang dapat memanfaatkan udara bebas tanpa harus melalui proses filter yang ribet dan komplit, kecuali ada permasalahan khusus sehingga memerlukan udara yang betul-betul fresh atau segar.

PGPR adalah kelompok bakteri menguntungkan yang mengkolonisasi rizosfir (lapisan tanah tipis antara 1-2 mm di sekitar zona perakaran). Aktivitas PGPR berpengaruh secara positif bagi pertumbuhan tanaman, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Sumber

Sementara Nitrobacter proses kultur dan pembiakan banyak kita dapatkan baik berupa artikel serta tutorial dalam bentuk video. Sharing-sharing yang dapat kita peroleh dengan mudah tentu berdasarkan pengalaman dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Beberapa tahun lalu saya pernah mengenal dan mempergunakan produk Titrobacter TJ yang menampakkan pertumbuhan yang cukup bagus tanpa bantuan dan tambahan pupuk lainnya sewaktu mencoba bercocok tanam cabe, testimoninya dapat ditemukan dengan klik disini. Kurang lebih 20 liter yang habis selama mengenal produk tersebut walau masih saja gagal panen pada uji coba tanaman cabe karena serangan lalat buah. Dari pengalaman tersebut terus berusaha mencari sesuatu yang dapat berguna lebih murah dan lebih bagus baik secara formula sitetis maupun organik dengan memanfaatkan bahan-bahan yang mudah ditemukan serta dapat dipergunakan dengan terus mencoba menemukan testimoni serta analisis berupa sharing artikel bahkan terkadang bertemu dengan jurnal ilmiah.

PGPR Berbasis Bakteri Nitrifikasi (Nitrobacter) Tidak Steril sekalipun tidak steril dapat kita praktekkan dan dari hasil pengalaman juga memberikan efek yang bagus bagi perkembangan tanaman. Memanfaatkan bahan yang mudah diperoleh serta murah namun hasil dan kualitas Insya Allah tidak murahan. Apa saja bahan-bahan yang dapat kita pergunakan serta metode yang dapat kita pergunakan.

PGPR dapat memanfaatkan perakaran tanaman subur, dan secara umum para petani kreatif mempergunakan tanaman yang tahan terhadap kekeringan serta tahan dalam kebasahan karena tekstur tanah yang lebih remah. Secara umum dan banyak kita temukan yang dipergunakan adalah akar dan tanah sekitar perakaran tanaman bambu yang terbukti tanaman bambu akan terus berkembang, bertahan pada musim kering dengan tekstur tanah di bawah bambu yang remah dan memiliki kelembaban sekalipun pada musim kemarau. Sumber lain yang banyak dimanfaatkan untuk pembuatan PGPR adalah perakaran pisang, bahkan penyakit pada pohon pisang juga bisa dimanfaatkan untuk merangsang pertumbuhan tanaman sekaligus sebagai perlawanan terhadap virus yang menyerangnya. Hemmmm unik dan menarik dan perlu dikembangkan serta dipraktekkan. Selain perakaran bambu dan pisang, koloni tumbuhan putri malu juga dapat dipergunakan untuk memancing bakteri baik bagi tanaman.

Oke tidak terlalu jauh lagi berceritanya berdasarkan pengalaman dan alhamdulillah sudah hampir 50 liter PGPR Berbasis Bakteri Nitrifikasi (Nitrobacter) Tidak Steril tersebut dibagian pada petani sekitar dan mendapatkan testimoni yang positif sekalipun saya tidak dapat memberikan bukti fisik berupa gambar apalagi berupa gambar bergerak dilengkapi dengan suara. Bahkan ada juga yang baru datang pertama kali untuk mendapatkan ramuan tersebut yang mungkin lebih tepatnya disebut dengan Nutrisi Cair berasal dari bahan-bahan organik dan mikroba baik bagi tanaman.

Oke kita lanjut eksekusi. Langkah pertama kita siapkan wadah yang ada, bisa mempergunakan wadah bekas cat tembok dengan kapasitas kurang lebih 20 liter. Jika ada bisa mempergunakan wadah yang lebih besar agar stok yang disediakan lebih banyak lagi. Selanjutnya adalah mempersiapkan bahan-bahan. Bahan yang dibutuhkan antara lain :
  • 10 % dari kapasitas wadah kotoran hewan. Bisa kohe sapi, kambing, ayam dan rekomendasi dari yang menginformasikan nitrobacter tersebut mempergunakan guano. Jika mempergunakan kotoran kambing ambil yang halus, biasanya berada pada tumpukan bawah
  • 10% dari kapasitas wadah tanah perakaran bambu beserta serasah daun yang sudah lapuk
  • 10% pupuk urea
  • 5% garam krosok (garam kasar)
  • 1 genggam beras
Masukkan semua bahan kedalam wadah yang tersedia, tambahkan air asal jangan sampai tumpah. Kemudian dilakukan pengadukan agar bagian-bagian bahan larut dan menyatu secara merata dengan air. Kemudia tutup wadah agar tidak masuk hal-hal lain seperti air hujan. Simpan ditempat yang teduh saja tidak harus disimpan ditempat yang gelap. Agar lebih plus bisa ditambahkan bahan-bahan lain seperti daun kelor atau daun-daun lain yang berfungsi sebagai nutrisi ataupun pestisida. Bisa dikreasikan secara bebas tanpa aturan baku. Setelah proses fermentasi sekitar satu minggu bisa dilakukan pengecekan ppm tentu dengan membandingkan dengan hari pertama, apakah ada peningkatan ppm dari hari pertama serta perubahan aroma khas nitrobacter yang memberikan efek agak perih dimata dan hidung. Jika sudah terasa aroma tersebut proses fermentasi sudah selesai dan dapat dipergunakan.

Untuk dosis aplikasi disarankan mempergunakan TDS meter dengan ppm aplikasi kisaran 1000 - 2000 ppm sebelum jam 10 pagi atau diatas jam 14 siang. Untuk pembenah tanah silahkan dipergunakan aplikasi setingginya bahkan murni tanpa perlu penambahan air boleh diaplikasikan dengan rentang minimal minggu sebelum tanam. Apakah bisa mengaplikasikan dicampur dengan pupuk sintetis? Menurut saya sangat bisa karena insya allah bakteri yang dihasilkan mampu mengurai unsur-unsur pupuk sitetis menjadi senyawa yang dibutuhkan tanaman. Namun untuk dosis saya teringat sewaktu mempergunakan produk Nitrobacter TJ. Jika dosis terlalu rendah maka mikroba akan kewalahan untuk melakukan pekerjaannya, Jika dosis terlalu tinggi artinya kita menebarkan tenaga kerja yang banyak sehingga mereka jadi malas untuk bekerja. Dosis sesuai adalah yang paling tepat untuk pembenah tanah mampun untuk nutrisi. Kisaran 1000 sampai dengan 3500 ppm merupakan standar yang dapat dipergunakan dan itu merupakan versi saya, baik untuk pembenah tanah sebelum tanam mampun aplikasi rutin untuk nutrisi dan tameng tanaman. Selanjutnya terserah kita masing-masing Sebagai penutup artikel kali ini, saya mengucapkan banyak terima kasih atas kesediaan para sahabat untuk mengunjungi Blog CITRO MDURO dan membaca tulisan yang bertajuk PGPR Berbasis Bakteri Nitrifikasi (Nitrobacter) Tidak Steril, walaupun bukan tulisan insiratif dan kurang inovatif yang dapat memberikan inspirasi bagi para pembaca ataupun anda lewat karena tersasar dan terdampar pada tulisan PGPR Berbasis Bakteri Nitrifikasi (Nitrobacter) Tidak Steril. Kami sangat berterima kasih karena anda sudah berkenan walaupun mungkin sangat terpaksa. Silahkan tinggalkan jejak anda untuk menjalin silaturahmi, atau temukan yang anda cari tentang PGPR Berbasis Bakteri Nitrifikasi (Nitrobacter) Tidak Steril dan salam jabat erat dari PAMEKASAN MADURA

Posting Komentar