18 Sep 2020

Kandungan dan Fungsi Serta Cara Pengaplikasian JAKABA Air Leri

Kandungan dan Fungsi Serta Cara Pengaplikasian JAKABA Air Leri
Air leri jika dibahasakan dalam bahasa Madura disebut dengan "Aeng Lerreh", yaitu air yang berasal dari air sewaktu mencuci beras. Setiap hari masyarakat Indonesia tidak lepas dari kegiatan memasak nasi, yang tentu saja diawali dengan kegiatan mencuci beras. Selama ini air cucian beras tersebut tidak termanfaatkan atau terbuang percuma, kecuali pada kondisi tertentu yang biasa dijadikan obat oleh mereka yang paham tentang teknik peracikannya.

Beberapa tahun terakhir, kalau tidak salah sejak tahun 2016 air leri banyak dimanfaatkan petani untuk memancing JAKABA (Jamur Keberuntungan Abadi) walau tidak semua petani mengenal hal tersebut. Hal ini tentu tidak lepas dari kemajuan teknologi, dan hampir semua lini memanfaatkan teknologi untuk pengembangan diri termasuk para petani memanfaatkan teknologi untuk menekan biaya operasi dan meningkatkan kualitas serta kuantitas hasil pertanian.

Untuk pembuatan isolat atau biang Jakaba dengan mempergunakan air leri yang ditampung dalam wadah dan ditutup dengan kain pada bagian atas wadah serta didiamkan beberapa waktu tertentu sampai jamur yang diharapkan tersebut tumbuh dan berkembang dalam wadah yang berisi air bekas mencuci beras "air leri" tersebut. Dari beberapa video tentang Teknik Pembuatan Jakaba, kesabaran menjadi titik sukses keberhasilan pembuatan biang jamur tersebut. Namun jurnal ilmiah saya belum menemukan tentang jamur tersebut walau dalam beberapa video yang saya tonton untuk mempelajari lebih lanjut mengatakan bahwa JAKABA dapat diformulasikan dengan tingkat kesuksesan pemancingan 95%, namun jurnal ilmiahnya masih belum saya temukan. Sementara jurnal tentang pemanfaatan air cucian beras banyak ditemukan pada fakultas pertanian terkemuka dengan analisa dan hipotesis percobaan yang dilaporkan.

Lalu apa kandungan yang ada setelah proses pembiakan berhasil. Tumbuhan juga membutuhkan karbohidrat, protein dan vitamin serta mineral-mineral yang lain guna memacu tumbuh kembang dari tanaman. Dari beberapa referensi dari hasil pencarian informasi dengan kata kunci "Kandungan Air Cucian Beras" didapatkan bahwa kandungan air leri terdiri dari vitamin, mineral dan juga adanya asam amino. Sangat mungkin kandungan tersebut menjadi kandungan vitamin serta mineral yang lebih essensial dan mudah dicerna oleh tanaman setelah mengalami proses fermentasi alami dari bakteri yang ada disekitar penyimpanan air leri untuk memancing biang jakaba tersebut. Hal tersebut dapat disebabkan karena bakteri yang berkembang secara tidak disengaja oleh kita dalam pemancingan serta pembiakan jakaba mendapat asupan nutrisi dari kandungan air leri asal yang berupa karbohidrat serta vitamin dan mineral yang ada sehingga akan terpecah menjadi molekul yang lebih sederhana. Bahkan sangat mungkin air rendaman jakaba juga bisa dimanfaatkan untuk kesehatan hewan ternak ataupun manusia, namun tentunya dengan teknik pembiakan yang berbeda untuk menghindari hal yang tidak diinginkan dengan hasil yang lebih higenis.

Kandungan yang komplit pada air cucian beras tentu akan memberikan efek positif bagi pertumbuhan tanaman, tentu saja jakaba bisa difungsikan sebagai pemacu pertumbuhan dan sekaligus memberikan imun pada tanaman karena kandungan vitamin serta mineral dan selama proses pembiakan jamur tersebut melakukan proses oksidasi serta berbagai proses lainnya secara kimia yang menghasilkan hormon-hormon untuk merangsang pertumbuhan tanaman jika dimanfaatkan untuk penyiraman atau penyemprotan tanaman.

Untuk teknik aplikasi menurut logika saya diaplikasikan secara bersama dengan mikroba lain yang mungkin telah menjadi koleksi para petani organik seperti EM4, IMO, POC, Urine ataupun pestisida hasil racikan dari umbi, dedaunan dan biji-bijian mungkin.

Untuk menuju pertanian organik, mulai sekarang kita belajar memanfaatkan yang ada disekitar kita yang dapat diperoleh dengan harga sangat murah walau awalnya membutuhkan proses yang tidak sebentar, termasuk menampung air cucian beras setiap hari dan dimanfaatkan untuk menyiram ataupun spray tanaman sekalipun belum menjadi air rendaman jakaba. Bahkan saya sempat menemukan artikel bahwa air leri dicampur dengan beberapa jenis dedaunan dapat digunakan untuk mengusir hama kutu kebul.

Petani masa depan adalah petani yang dapat berinovasi dan berimprovisasi untuk dapat memenfaatkan yang ada di lingkungan dan mengurangi penumpukan sampah untuk dijadikan pupuk bagi tanaman budi daya masa mendatang. SUKSES SELALU PERTANIAN NUSANTARA
Sebagai penutup artikel kali ini, saya mengucapkan banyak terima kasih atas kesediaan para sahabat untuk mengunjungi Blog CITRO MDURO dan membaca tulisan yang bertajuk Kandungan dan Fungsi Serta Cara Pengaplikasian JAKABA Air Leri, walaupun bukan tulisan insiratif dan kurang inovatif yang dapat memberikan inspirasi bagi para pembaca ataupun anda lewat karena tersasar dan terdampar pada tulisan Kandungan dan Fungsi Serta Cara Pengaplikasian JAKABA Air Leri. Kami sangat berterima kasih karena anda sudah berkenan walaupun mungkin sangat terpaksa. Silahkan tinggalkan jejak anda untuk menjalin silaturahmi, atau temukan yang anda cari tentang Kandungan dan Fungsi Serta Cara Pengaplikasian JAKABA Air Leri dan salam jabat erat dari PAMEKASAN MADURA

Posting Komentar