Pertanian organik seakan sedang menggaung dan semarak digiatkan, sebagai seorang blogger yang sebetulnya tidak terlalu aktif berupaya semampunya untuk mencoba mengangkat hal tersebut sebagai salah satu ulasan dengan tujuan trafik blog. Secara grafis dari Analisa google trend, kata kunci pertanian organic mencapai puncak pencarian sekitar maret tahun 2022, yang dapat saya simpulkan pada periode tersebut banyak penggiat pertanian organic berupaya mendapatkan informasi melalui bantuan mesin pencari.
Meskipun pada periode berikutnya mengalami penurunan volume pencarian, namun melihat stabilitas grafik hal tersebut masih layak untuk diangkat seiring juga dengan pengalaman serta beberapa referensi yang pernah dibaca untuk meningkatkan pengetahuan tentang pertanian organic. Berdasarkan sedikit referensi yang ada, sebuah metode fermentasi untuk mendapatkan pupuk organic cair dengan metode perbandingan 1:3:6. Bahan-bahan yang dipergunakan untuk membuat pupuk organik cair diantaranya adalah gula, bahan organic, dan air.
Sebagai petani tentu mengharapkan biaya operasional yang rendah dengan hasil panen yang memadai dan berkualitas tentunya. Sementara perselisihan sering kita jumpai antara pengguna sintetis dan organik, padahal tujuan dari semua penggiat pertanian sama yaitu mendapatkan hasil maksimal dengan biaya serendah mungkin. Jika pada musim lalu berdasarkan pengamatan para petani sekitar Ketika pupuk subsidi mengalami keterbatasan stok, seakan metode organic menjadi pelarian. Padahal menurut saya pribadi perlu keseimbangan sehingga produktivitas tanaman dapat maksimal dengan biaya operasional yang seimbang dengan hasil yang diperoleh. Apapun metode yang dipergunakan.
Memadukan metode organic dengan memanfaatkan bahan-bahan yang mudah ditemukan dengan penambahan bahan pupuk sintetis menurut logika akan lebih menghemat penggunaan pupuk serta menekan biaya operasional pertanian dengan peningkatan kualitas serta kuantitas hasil. Pandangan secara umum, pupuk sintetis dapat mematikan mikroorganisme yang berada dilahan budidaya. Logikanya symbiosis mutualisme antara tanaman dan lingkungan selalu terjadi, dan jika salah satu mata rantai tersebut terputus maka akan menimbulkan masalah. Teori-teori berdasarkan jurnal penelitian dan sebagainya juga bermunculan tentang unsur hara yang dibutuhkan tanaman budidaya serta bagaimana unsur hara tersebut dapat diserap dan dimanfaatkan oleh tanaman.
Secara garis besar berdasarkan apa yang saya baca, petani dengan focus pada pupuk sintetis ataupun organic yang memanfaatkan sumber daya yang ada disekitarnya, Unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh kembang secara umum dibagi atas unsur Makro dan mikro. Unsur Makro tersebut terdiri dari unsur Nitrogen, Phospat, Kalium, Magnesium, Kalsium dan Sulfur. Dinaman unsur makro karena kebutuhan yang cukup besar dibandingkan dengan unsur mikro seperti unsur besi (Fe), tembaga, mangan dan lain sebagainya. Dan sepertinya kesimpulan tersebut bukan dari proses bagaimana unsur-unsur tersebut diserap oleh tanaman, namun berdasarkan pada kandungan unsur yang terdapat pada hasil produk setelah dipanen.
Yang salah kaprah menurut penulis adalah penggunaan yang berlebihan sehingga berakibat atau berdampak kurang baik bagi kelangsungan kesuburan tanah. Tapi entahlah. Saya hanya berlogika berdasarkan referensi yang sangat terbatas tanpa didukung dengan pengetahuan serta pengalaman dalam melakukan budidaya tanaman pertanian. Bisa saja sesuatu yang telah saya tuliskan terlalu banyak menyimpang dari jurnal-jurnal penelitian ilmiah yang ada. Jika memang hal tersebut merupakan sesuatu yang salah dan menyebabkan sesuatu yang tidak berkenan, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya karena sekedar ingin menyalurkan naluri blogger untuk menulis tanpa melakukan riset secara mendetail tentang topik yang akan dituliskan. Mengalir begitu saja apa yang terlintas sehingga sangat mungkin dalam susunan kata serta tata Bahasa juga sangat jauh menyimpang dari kaedah penulisan artikel. Namun itulah kemampuan yang dimiliki.
Sebagai penutup artikel kali ini, saya mengucapkan banyak terima kasih atas kesediaan para sahabat untuk mengunjungi Blog CITRO MDURO dan membaca tulisan yang bertajuk Membuat Pupuk Organik Cair Super Dengan Bahan Yang Mudah Didapat, walaupun bukan tulisan insiratif dan kurang inovatif yang dapat memberikan inspirasi bagi para pembaca ataupun anda lewat karena tersasar dan terdampar pada tulisan Membuat Pupuk Organik Cair Super Dengan Bahan Yang Mudah Didapat. Kami sangat berterima kasih karena anda sudah berkenan walaupun mungkin sangat terpaksa. Silahkan tinggalkan jejak anda untuk menjalin silaturahmi, atau temukan yang anda cari tentang Membuat Pupuk Organik Cair Super Dengan Bahan Yang Mudah Didapat dan salam jabat erat dari PAMEKASAN MADURA
Home »
Blogging »
Menulis »
Pertanian »
Membuat Pupuk Organik Cair Super Dengan Bahan Yang Mudah Didapat
15 Mar 2023
Membuat Pupuk Organik Cair Super Dengan Bahan Yang Mudah Didapat
Share this
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Populer
-
Hanya sebuah judul lagu. Tidak semua orang mengenal lagu yang berjudul Ancor Pessenah Tellor . Sebuah judul lagu dangdut yang pernah popular...
-
Sinonim merupakan persamaan kata, begitu kira-kira istilah dalam bahasa yang pernah saya pelajari walau tidak terlalu melekat kuat dalam mem...
-
Masih tentang seputar racik meracik pupuk dengan pola sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman yang alhamdulillah pada saat ini diberikan kese...
-
Water Soluble. Padahal untuk mengetikan frase awal tersebut harus membuka penerjemah terlebih dahulu untuk mengetahui Larut dalam air secar...
-
Hembusan angin yang cukup kencang menciptakan suasana yang cukup dingin di daerah dataran tinggi kabupaten Pamekasan. Dingin terasa walau ta...
1 comment
bang bisa buat cara buat cahyper terimakasih sebelumnya,,