Berdasarkan referensi yang di baca, Jamur Pyricularis Grisea (P. Grisea) memiliki banyak ras yang mudah berubah dan membentuk rs baru dengan cepat. Pada kondisi lingkungan yang mendukung satu siklus penyakit blas membutuhkan waktu kurang lebih satu minggu, dimulai ketika spora menginfeksi dan menghasilkan suatu bercak dan berakhir ketika jamur bersporulasi yang siap disebarkan ke udara. Dari satu bercak dapat menghasilkan ratusan bahkan samai ribuan spora dalam satu malam dan dapat terus menghasilkan spora selama dua puluh hari.
Pemakaian pupuk nitrogen secara berlebihan dapat memicu perkembangan blas, selain itu kondisi tanah aerobik (kekurangan oksigen) dan stress kekeringan juga dapat memicu perkembangan jamur P. Grisea. Berdasarkan referensi tersebut, nitrogen berpengaruh pada sel epidermis tanaman yang menyebabkan peningkatan permiablitas dinding sel dan menurunnya kadar silika (Si) sehingga jamur lebih mudah melakukan penetrasi. Siliki cenderung membantu kekerasan dan ketegakan daun. Sumber inokolum primer penyakit blas adalah jerami yang sepanjang tahun.
pada kesempatan kali ini sedikit berbagi pengalaman tentang Kehebatan Nitrobacter Mengatasi dan Menanggulangi Serangan Blas (Pyricularia Grisea). Benarkah mikroba tersebut mampu mengatasi permasalahan seperti yang disebutkan? Beberapa kali pengalaman dan berdasarkan pengalaman dari para sahabat tani melalui sharing pengalaman tentang penggunaan mikroba ini pada lahan pertanian yang dikelola memberikan hasil yang cukup signifikan dalam menanggulangi masalah blas pada tanaman padi. Secara umum jika kita mengembangkan mikroba tersebut dengan berbagai metode yang dapat kita temukan melalui media online atau membeli produk yang sudah siap dipasarkan, pembiakan mikroorganisme tersebut memiliki pH yang cukup tinggi kisaran 8-9. Dengan pengaplikasian rutin dapat memperbaiki kadar pH tanah lahan yang kita kelola, namun harus mulai diperlakukan sejak olah lahan dan pengaplikasian rutin.
Berdasarkan pepatah mencegah lebih baik dari pada mengobati. Memulai sejak olah lahan dan aplikasi secara berkala sesuai dosis yang sesuai. Berdasarkan pengalaman jika kondisi air memadai, dosis 1:15 atau 1 liter perbanyakan Nitrobacter untuk tangka 15 liter aman untuk diaplikasikan dengan Teknik spray halus (kabut), namun jika kondisi air pada lahan kurang memadai dosis tersebut dapat menyebabkan tanaman Nampak kuning dan tidak sehat. Terlebih jika aplikasi dengan penyemprotan sampai terlihat basah kuyup.
Segala sesuatu apabila dilakukan secara berlebihan akan memberikan efek yang tidak baik, harapn tumbuh suber dan ijo royo-royo, malah seakan penyakit mengalami keparahan. Aplikasi dengan dosis yang berlebih dapat menyebabkan tingkat pH tanah meningkat yang menjadikan tanaman keracunan meneral berat seperti keracunan Alumunium dengan gejala tidak jauh beda dengan kondisi tanaman padi yang terserang blas.
Secara umum untuk mengkultur mikroba tersebut mempergunakan tanah kandang ayam atau kotoran kambing yang halus, ada juga yang menggantinya dengan baha guwano (kotoran kelelawar atau walet). Disesuaikan dengan ketersediaan bahan yang mudah diperoleh. Saya biasa mempergunakan kotoran kambing yang sudah halus dan berada disekitar tumpukan kotoran kambing, ambil secukupnya saja ditambah dengan tanah perakaran bambu besarta akar yang juga ikut diambil. Langkah selanjutnya adalah melarutkan gula dengan air. Saya tidak mempergunakan takaran pasti, untuk jerigen 20 liter mempergunakan 1 gelas urea dan 1 gelas gula pasir. Setelah gula dan urea larut dalam air, masukan biang mikroba berupa kotoran kambing halus dan tanah perakaran bambu, aduk sampai merata dan tambahkan air sampai galon hampir penuh. Aduk merata dan biarkan beberapa hari dengan wadah tertutup tidak terlalu rapat karena nitrobacter berkembang optimal pada kondisi aerobik (dengan adanya udara).
Jika sudah ada perubahan aroma proses pembiakan saya anggap berhasil, proses ini bisa berlangsung kurang lebih selama tujuh hari. Jika tersedia alat tds dan pH meter dapat dilakukan pengecekan. Untuk TDS meter pada kurun waktu tersebut dengan bahan yang sudah disebutkan pada paragraf sebelumnya diperoleh angka kisaran 7000 ppm lebih dengan pH 8 lebih. Semakin lama dibiarkan dapat diperoleh kepekatan mineral yang lebih tinggi pada angka TDS meter, dan sebagai tolak ukur standar saya adalah aroma menyengat yang kuat dan diartikan berhasil. Dari beberapa percobaan dilapangan sangat mampu mengatasi masalah blas ketika petani merasa pasrah karena beberapa merek fungisida tidak menampakkan perubahan yang diharapkan. Dengan aplikasi IMO (nitorbacter) kondisi menampakkan perubahan yang positif, sekalipun metode pertanian yang dipergunakan adalah metode full sintetis dengan pupuk tabur dan penyemprotan pabrikan masih dilakukan seperti biasanya. Namun setelah mengenal rendaman-rendaman tersebut yang saya sebut nitrobacter, beberapa petani yang membuktikan kehebatannya merasa bersyukur karena terbebas dari pestisida pabrikan degan metode pemupukan seperti biasanya.
Apakah anda yang sempat membaca tulisan ini memiliki keyakinan terhadap Kehebatan Nitrobacter Mengatasi dan Menanggulangi Serangan Blas (Pyricularia Grisea)?. Semua kembali pada pribadi masing-masing, anda boleh percaya juga boleh tidak, namun saya sudah membuktikan dilapangan dilahan saya sendiri yang tidak seberapa dan musim tanam ini lebih dari 20 liter nitrobacter yang saya bagikan secara gratis dan tidak ada keluhan negatif dari yang memanfaatkannya. Namun analisa berkelanjutan tetap harus dilakukan untuk perbaikan demi peningkatan hasil dengan pengurangan biaya dari sebelumnya.
Sebagai penutup artikel kali ini, saya mengucapkan banyak terima kasih atas kesediaan para sahabat untuk mengunjungi Blog CITRO MDURO dan membaca tulisan yang bertajuk Kehebatan Nitrobacter Mengatasi dan Menanggulangi Serangan Blas (Pyricularia Grisea), walaupun bukan tulisan insiratif dan kurang inovatif yang dapat memberikan inspirasi bagi para pembaca ataupun anda lewat karena tersasar dan terdampar pada tulisan Kehebatan Nitrobacter Mengatasi dan Menanggulangi Serangan Blas (Pyricularia Grisea). Kami sangat berterima kasih karena anda sudah berkenan walaupun mungkin sangat terpaksa. Silahkan tinggalkan jejak anda untuk menjalin silaturahmi, atau temukan yang anda cari tentang Kehebatan Nitrobacter Mengatasi dan Menanggulangi Serangan Blas (Pyricularia Grisea) dan salam jabat erat dari PAMEKASAN MADURA
Home »
Blogging »
Menulis »
Pertanian »
Kehebatan Nitrobacter Mengatasi dan Menanggulangi Serangan Blas (Pyricularia Grisea)
12 Feb 2023
Kehebatan Nitrobacter Mengatasi dan Menanggulangi Serangan Blas (Pyricularia Grisea)
Share this
Posting Komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Populer
-
Hanya sebuah judul lagu. Tidak semua orang mengenal lagu yang berjudul Ancor Pessenah Tellor . Sebuah judul lagu dangdut yang pernah popular...
-
Sinonim merupakan persamaan kata, begitu kira-kira istilah dalam bahasa yang pernah saya pelajari walau tidak terlalu melekat kuat dalam mem...
-
Masih tentang seputar racik meracik pupuk dengan pola sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman yang alhamdulillah pada saat ini diberikan kese...
-
Water Soluble. Padahal untuk mengetikan frase awal tersebut harus membuka penerjemah terlebih dahulu untuk mengetahui Larut dalam air secar...
-
Hembusan angin yang cukup kencang menciptakan suasana yang cukup dingin di daerah dataran tinggi kabupaten Pamekasan. Dingin terasa walau ta...