27 Jul 2021

Karbofuran Berbahan Urea Sebagai Insektisida Sistemik #RacunBerbahaya

Citro Mduro Alhamdulillah pagi menjelang siang ini kembali dapat mengisi kekosongan untuk sekedar menuliskan sesuatu yang mungkin saja dapat bermanfaat bagi kita semua terlebih bagi penulis. Pada kesempatan ini masih seputar pupuk dengan bahan utama nitrogen yang secara umum banyak dikenal dikalangan petani maupun pekebun adalah pupuk Urea dengan berbagai merek dagang seperti Urea subsidi, urea petrokimia kemasan 5 kg, ataupun merek lain yang tidak diketahui oleh penulis. Apapun merek dagangnya, berdasarkan referensi yang diperoleh urea memiliki formula kimia CH4N2O yang tentu saja dengan formula tersebut dapat direaksikan dengan bahan lain dan akan menghasilkan senyawa lain pula yang memiliki manfaat serta kegunaan yang berbeda. Urea yang kita kenal, ternyata dengan sedikit pengetahuan dengan membaca dan terus belajar dapat berubah manjadi insektisida, fungisida, atau menaikkan kelas pupuk urea menjadi pupuk yang memiliki level lebih tinggi dan harga yang tidak murah tentunya, dan Petani milineal harus mencoba untuk Mengenal Beberapa Fungsi Pupuk Urea

Salah satu senyawa yang dapat diturunkan dari senyawa urea adalah insektisida yang sepertinya bukan hal asing bagi para petani. Karbofuran sebagai bahan aktif dari pestisida tersebut dengan berbagai merek dagang yang beredar dipasaran.

Karbofuran adalah pestisida karbamat banyak digunakan di seluruh dunia untuk mengendalikan serangga pada berbagai tanaman ladang. Ini adalah insektisida sistemik , yang berarti bahwa tanaman menyerapnya melalui akar , dan dari sana tanaman mendistribusikannya ke seluruh organnya di mana konsentrasi insektisida tercapai. Karbofuran juga memiliki aktivitas kontak terhadap hama. Ini adalah salah satu pestisida paling beracun yang masih digunakan.

Karbofuran menunjukkan toksisitas yang dimediasi oleh mekanisme yang sama seperti agen saraf seri V yang terkenal dan menimbulkan risiko bagi kesehatan manusia. Ini diklasifikasikan sebagai zat yang sangat berbahaya di Amerika Serikat sebagaimana didefinisikan dalam Bagian 302 Undang-Undang Perencanaan Darurat dan Hak-Untuk-Tahu Masyarakat Amerika Serikat (42 USC 11002), dan tunduk pada persyaratan pelaporan yang ketat oleh fasilitas yang memproduksi, menyimpan , atau menggunakannya dalam jumlah yang signifikan.
Wikipedia

Bagaimana jika senyawa tersebut kita racik? Tentu bisa dengan memanfaatkan teknologi jaman sekaran yaitu mbah google yang menyediakan banyak referensi. Langkah awal adalah menemukan formula kimia dari bahan aktif yang ingin kita turunkan dari beberapa senyawa yang tersedia, kali ini adalah KARBUFURAN dengan formula kimia C12H15NO3

Jika kita bandingkan dengan rumus kimia urea (CH4N2O) memiliki kemiripan namun berbeda pada jumlah atom yang dimiliki. Kita harus meningkatkan atam Carbon, Hidrogen, dan Oksigen. Untuk meningkatkan unsur atom dan mendapatkan senyawa yang diinginkan dengan mereaksikan bahan yang memiliki rumus kimia CHO, apa yang dapat dipergunakan? Gula, glukosa, sitrat. Apakah kesemua bahan tersebut dicampur atau pilih salah satu?

Kuncinya temukan rumus kimia dari bahan yang akan dipergunakan, misalkan gula (maltosa) dengan rumus kimia C12H22O11. Tuliskan persamaan reaksi paling sederhana sehingga diperoleh rumus kimia C12H22O11 + CH4N2O = C12H15NO3. Reaksi kimia sederhana tersebut kita bawa ke mbah gugel untuk menemukan reaksi kimia yang lebih tepat. Dari hasil penelusuran di dapat reaksi kimia C12H22O11 + CH4N2O = C12H15NO3 + CO2 + H2O

Tinggal melanjutkan setelah ketemu reaksi kimianya, dari hasil penelusuran tersebut akan ditemukan reaksi kimia yang seimbang. Lanjut saja teruskan belajarnya berapa masing-masing bahan yang harus dicampurkan. Bagaimana prosesnya? Melihat dari reaksi kimia yang ditemukan dan diperoleh produk karbofuran, gas karbon dioksida dan air, sepertinya proses tersebut harus melalui proses pemanasan. Silahkan belajar, karena saya juga mau belajar dan mempraktekannya secara langsung, sementara tulisan ini masih berupa teori belum praktek.

Sebagai catatan akhir sebelum betul-betul diakhiri, mari kita belajar menjadi petani yang lebih membuka wawasan bukan sekedar menabur pupuk semaunya tanpa mempertimbangkan reaksi kimia yang bakal terjadi setelah pupuk ditebar dilahan. Istilah kawan-kawan di forum byak byuk. Marilah belajar untuk memahami kebutuhan tanaman dan kelestarian lingkungan. Baik itu bahan organik maupun dengan bahan kimia sintetis. Lebih bijak, terukur dan terkontrol dan memanfaatkan sumber daya yang ada. Saya ucapkan banyak terima kasih pada #PERTANUSA yang telah membuka wawasan saya tentang pertanian walau hanya secuil sharing pengalaman yang dapat saya tangkap. PERTANUSA "PERTANIAN NUSANTARA" MENUJU PERTANIAN INDONESIA YANG BERKUALITAS DAN BERKUANTITAS. Sebagai penutup artikel kali ini, saya mengucapkan banyak terima kasih atas kesediaan para sahabat untuk mengunjungi Blog CITRO MDURO dan membaca tulisan yang bertajuk Karbofuran Berbahan Urea Sebagai Insektisida Sistemik #RacunBerbahaya, walaupun bukan tulisan insiratif dan kurang inovatif yang dapat memberikan inspirasi bagi para pembaca ataupun anda lewat karena tersasar dan terdampar pada tulisan Karbofuran Berbahan Urea Sebagai Insektisida Sistemik #RacunBerbahaya. Kami sangat berterima kasih karena anda sudah berkenan walaupun mungkin sangat terpaksa. Silahkan tinggalkan jejak anda untuk menjalin silaturahmi, atau temukan yang anda cari tentang Karbofuran Berbahan Urea Sebagai Insektisida Sistemik #RacunBerbahaya dan salam jabat erat dari PAMEKASAN MADURA

Posting Komentar