Pada tulisan sebelumnya sedikit berkenalan dengan istilah baru dalam kehidupan saya yaitu istilah Eco-Enzyme, entah apa maksud dari istilah tersebut. Namun dari apa yang telah saya baca tersebut dijelaskan bahwa enzyme yang berasal dari limbah dapur tersebut memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari, seperti bermanfaat untuk menyegarkan udara, pembersih pakaian, penyubur tanaman serta manfaat lain dalam perawatan badan.
Sekalipun diramu dari bahan sederhana, tentu membutuhkan teknik yang lebih hati-hati dan teliti dalam memilih bahan serta melanjutkan proses pembuatan enzyme tersebut jika untuk kebutuhan sehari-hari terutama dalam perawatan kesehatan atau luka. Kita dapat mempergunakan sayuran dan buah-buahan segar sebagai bahan utama, lain halnya jika untuk kebutuhan pertanian kita dapat memanfaatkan bahan sisa yang berupa limbah, baik kulit buah, bagian sayur yang tidak dimanfaatkan, atau buah yang dianggap sudah tidak layak konsumsi.
Jika tidak salah pada tulisan Mengenal Eco Enzyme sedikit diulas tentang perbandingan bahan yang dipergunakan untuk kebutuhan pembuatan enzyme tersebut yaitu 10% bagian gula dari total air yang dipergunakan. Bahan sisa atau limbah dapur adalah 30% dari jumlah air yang dipergunakan.
Menurut kitab enzyme tersebut yang disusun oleh tim Eco-Enzyme Nusantara, proses fermentasi harus dilakukan dengan mempergunakan wadah yang terbuat dari plastik dan dapat ditutup rapat sehingga betul-betul kedap udara selama proses fermentasi atau penyimpanan. Dari sumber lain yang didapatkan, para proses fermentasi 30 hari pertama akan terbentuk alkohol dari proses penyimpanan bahan-bahan tersebut. 30 hari kedua atau setelah fermentasi berlangsung sekitar 2 bulan akan terbentuk cuka komplek dari bahan-bahan yang dipergunakan. 30 hari ketiga atau usia fermentasi 3 bulan enzyme sudah terbentuk dan siap untuk dimanfaatkan dalam berbagai kebutuhan sehari-hari. Untuk obat oles luka ataupun untuk perawatan wajah serta sebagai tambahan pupuk dan pestisida pada tanaman budi daya.
Tertarik dengan khasiat serta manfaat yang telah dijabarkan tentu berdasarkan pengujian yang telah dilakukan termasuk dalam proses penjernihan air kolam air hujan yang dilakukan di batam memberikan hasil yang sangat memuaskan. Jadi kefikiran untuk memadukannya dengan bakteri nitrifikasi?
Nah, biar tidak sekedar berkenalan maka harus mengenal lebih jauh dengan melakukan praktek sederhana untuk membuat Eco-Enzyme dengan memanfaatkan bahan-bahan yang mudah didapatkan disekitar seperti daun bayam yang banyak tumbuh dipekarangan, daun bluntas, buah rontok yang tidak dikonsumsi (ambil bagusnya), daun dan batang sereh serta bahan-bahan lain yang dapat diperoleh disekitar sebagai tambahan untuk memperkaya kandungan enzyme yang dihasilkan nantinya, bisa dari berbagai jenis buah ataupun sayuran terlebih dengan aneka warna sayuran dan buah-buahan yang digabungkan. Logika mengatakan jika warna dari sayur atau buah tentu memiliki kandungan yang berbeda. Seperti bayam misalkan antara bayam hijau dengan yang berwarna ungu tentunya memiliki kandungan unsur yang berbeda pula.
Pokoknya langsung eksekusi agar lebih mengenal dan tidak sekedar berkenalan untuk mendapatkan sesuatu yang bermanfaat dari sesuatu yang awalnya tidak dimanfaatkan dan hanya berdampak negatif setelah cukup banyak menumpuk dengan menghasilkan bau aroma yang kurang menyegarkan bahkan terkadang dari tumpukan limbah dapur tersebut aromanya sangat mengganggu lingkungan. Seperti yang dijelaskan pada modul yang saya baca, dengan membuat eco enzyme kita sudah berperan dalam menjaga lingkungan.
Setelah dilakukan eksekusi menunggu hasil yang diperoleh nantinya dan dibutuhkan kesabaran untuk menunggu proses selama 3 bulan mendatang. Semoga hasil yang diperoleh dapat memberikan sesuai dengan harapan dan bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga syukur-syukur dapat berbagi dengan lingkungan dan masyarakat sekitar.
Sebagai penutup artikel kali ini, saya mengucapkan banyak terima kasih atas kesediaan para sahabat untuk mengunjungi Blog CITRO MDURO dan membaca tulisan yang bertajuk Memanfaatkan Limbah Dapur Sebagai Enzyme Kaya Manfaat, walaupun bukan tulisan insiratif dan kurang inovatif yang dapat memberikan inspirasi bagi para pembaca ataupun anda lewat karena tersasar dan terdampar pada tulisan Memanfaatkan Limbah Dapur Sebagai Enzyme Kaya Manfaat. Kami sangat berterima kasih karena anda sudah berkenan walaupun mungkin sangat terpaksa. Silahkan tinggalkan jejak anda untuk menjalin silaturahmi, atau temukan yang anda cari tentang Memanfaatkan Limbah Dapur Sebagai Enzyme Kaya Manfaat dan salam jabat erat dari PAMEKASAN MADURA
Home »
Blogging »
Menulis »
Pertanian »
Pupuk »
Memanfaatkan Limbah Dapur Sebagai Enzyme Kaya Manfaat
26 Okt 2020
Posting Komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Populer
-
Hanya sebuah judul lagu. Tidak semua orang mengenal lagu yang berjudul Ancor Pessenah Tellor . Sebuah judul lagu dangdut yang pernah popular...
-
Sinonim merupakan persamaan kata, begitu kira-kira istilah dalam bahasa yang pernah saya pelajari walau tidak terlalu melekat kuat dalam mem...
-
Masih tentang seputar racik meracik pupuk dengan pola sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman yang alhamdulillah pada saat ini diberikan kese...
-
Water Soluble. Padahal untuk mengetikan frase awal tersebut harus membuka penerjemah terlebih dahulu untuk mengetahui Larut dalam air secar...
-
Hembusan angin yang cukup kencang menciptakan suasana yang cukup dingin di daerah dataran tinggi kabupaten Pamekasan. Dingin terasa walau ta...