Terlepas dari semua hal tersebut, belajar dan harus terus belajar untuk mencapai target yang dicita-citakan, yaitu dengan metode yang sederhana untuk mendapatkan hasil yang optimal. Namun sampai saat ini hal tersebut seakan masih berupa mimpi yang belum terwujud. Target 1 kg padi hasil panen untuk luasan 1 Meter persegi bisa tercapai. Praktek serta sedikit analisa walaupun masih belum menerapkan disiplin tingkat tinggi pada lahan garapan seluas kurang lebih 600 meter persegi yang dikelilingi oleh pepohonan dan bangunan sehingga intensitas cahaya matahari yang masuk pada lahan kurang maksimal. Itulah salah satu tantangannya.
Selama perjalanan perolehan yang dicapai maksimal masih diangka 0,5 Kg per meter persegi lahan atau dengan taksasi 5 ton perhektar gabah kering panen. Masih sangat jauh dari apa yang dicita-citakan dengan penerapan pola pemupukan melaui teknik foliar. Sebagai catatan kecil saja, modal yang dikeluarkan untuk olah lahan, benih, penanama, perawatan dan panen kurang lebih biaya yang dibutuhkan diangka 1 juta lebih untuk satu kali musim tanam.
Rincian biaya untuk satu kali musim tanam kurang lebih sebagai berikut:
- Benih anggap saja 100 ribu rupiah
- Olah lahan, 400 ribu rupiah
- Penanaman kurang lebih 200 ribu
- Panen kurang lebih 300 ribu beserta konsumsi pekerja
- Sisanya bisa dimaksimalkan pada pupuk dengan kondisional sesuai ketersediaan modal, sementara biaya perawatan diabaikan karena semaksimal mungkin dikerjakan sendiri sesuai kemampuan, seperti melakukan penyemprotan dan lain sebagainya
Terlepas dari cerita pada paragraf awal tulisan kali ini, kembali lagi pada judul yang telah dituliskan yaitu "Membuat Pekatan Pupuk 20 Persen". Jika pada tulisan sebelumnya "Meracik Pupuk Pola 5-1-1 Untuk Pertumbuhan". Pola ini sangat cocok diaplikasikan pada tanaman padi masa perbanyakan anakan, kurang lebih usia tanam 20-35 hst untuk metode pindah tanam, untuk tabela belum pernah mencoba tanam dengan tabel.
Terus bagaimana melarutkan pupuk tersebut sehingga diperoleh larutan senilai 20%?? Pupuk sesuai pola sudah disediakan terlebih dahulu. Selanjutnya persiapkan wadah, anggap saja ember kecil. Kalau saya larutkan 1 kg pupuk dengan 3 liter nitrobacter atau apa saja biang mikroba yang kita miliki, Bebas berkreasi dengan sambil lalu mengamati perkembangan serta pertumbuhan tanaman dalam kurun waktu sekitar satu minggu berikutnya. Jika sudah larut apalagi kita mempergunakan pupuk larut sempurna, maka prosentasi yang dihasilkan sangat mendekati. Setelah semua bahan larut tambahkan cairan sampai total larutan sebanyak 5 liter. Dari larutan 5 liter tersebut terkandung pupuk sebesar 20% (anggap saja larut sempurna).
Saar aplikasi kita dapat menyesesuaikan dengan dosis yang diinginkan, misal kita akan mempergunakan dosis 10 gr pupuk perlitar air dengan mempergunakan tangki 16 liter. Jadi pupuk yang dibutuhkan sekitar 160 gram. Berapa mili larutan yang dibutuhkan?
Untuk 1 liter larutan aplikasi dibutuhkan 50 ml pekatan, jadi untuk tangki 16 liter dibutuhkan 800 ml pekatan yang telah kita buat, atau agar tidak bingung langsung ambil 1 liter pekatan, masukan dalam tangki dan tambahkan air sampai total 16 liter. Aplikasikan dengan spuyer super kabut sebelum jam 10 pagi atau setelah jam 2 siang, insya allah 3 hari setelah aplikasi efek akan terlihat. Bahkan jika anda ingin memperhatikan efeknya, perhatikan tanaman sebelum spray, dan setelah melakukan spray akan tampak perubahan kondisi tanaman, terlebih jika penerapan makro dan mikro yang komplit akan lebih tampak reaksinya pada tanaman padi setelah terkena sinar matahari.
Apa yang saya tuliskan sekedar berbagi pengalaman, bukan berbagi kisah sukses, karena jika dilihat dari segi kesuksesan sesuai target yang diharapkan masih sangat jauh, namun seperti apapun hasilnya harus kita syukuri. Tetap berupaya semaksimal mungkin dengan menggabungkan metode-metode yang telah disampaikan oleh para master dan senior di dunia pertanian melalui komonitas yang telah kita ikuti. Lakukan dengan sepenuh hati insya allah hasil tidak akan membohongi dan mengantarkan kita untuk selalu bersyukur dengan apa yang telah kita capai walau itu masih jauh dari mimpi, terus perbaiki dan tingkatkan secara perlahan dan bertahap untuk mempraktekkan ilmu yang kita dapat dengan kadar kemampuan yang kita miliki, dan alhamdulillah sudah hampir 4 tahun menggeluti pertanian belum mengenal pestisida, sehingga dengan hasil yang diperoleh bisa dikatakan modal lebih kecil dibandingkan dengan super konvensional. 2 tahun terakhir full tanpa pupuk tabur. Sebagai penutup artikel kali ini, saya mengucapkan banyak terima kasih atas kesediaan para sahabat untuk mengunjungi Blog CITRO MDURO dan membaca tulisan yang bertajuk Membuat Pekatan Pupuk 20 Persen, walaupun bukan tulisan insiratif dan kurang inovatif yang dapat memberikan inspirasi bagi para pembaca ataupun anda lewat karena tersasar dan terdampar pada tulisan Membuat Pekatan Pupuk 20 Persen. Kami sangat berterima kasih karena anda sudah berkenan walaupun mungkin sangat terpaksa. Silahkan tinggalkan jejak anda untuk menjalin silaturahmi, atau temukan yang anda cari tentang Membuat Pekatan Pupuk 20 Persen dan salam jabat erat dari PAMEKASAN MADURA