3 Apr 2022

Mendung Tak Berarti Hujan

\Citro Mduro Mendung tak berarti hujan begitulah sebuah bait lagu yang pernah saya dengarkan, dan kondisi itu sedang terjadi pada minggu pagi ini yang diselimuti awan menambah sejuknya suasana pagi tanpa adanya sang mentari menampakkan cahaya gagahnya menyinari sang mentari. Rasa kantuk mendera di pagi hari, namun mencoba untuk bertahan agar tidak terlelap dalam lamunan pagi dalam mimpi yang tak berarti dalam bingkaian kepulasan tanpa ulasan.

Mencoba menggerakkan badan dengan menggali lubang kecil tidak terlalu dalam pada area perakaran rumpun bambu yang sudah tidak terlalu rimbun lagi. Hanya tersisa beberapa batang bambu tua dan tunas bambu muda yang sepertinya akan lebih terasa nikmat dijadikan sayur santan sebagai menu sarapan minggu pagi ini.

Namun itu bukan tujuan utama mendatangi rumpun bamboo yang tidak jauh dari tempat mengukir mimpi semalam. Beberapa genggam tanah perakaran bamboo besarta akar yang ikut serta terambil dan masuk kedalam wadah kecil berukuran kurang dari 15x15x10 cm. tidak terlalu penuh tanah beserta perakaran bamboo yang masuk pada wadah tersebut. Tidak jauh dari tempat menggali untuk mendapatkan tanah dan perakaran tersebut, terlihat warna hitam bekas pembakaran daun-daun kering dan ranting-ranting bamboo yang sudah menghitam pada lapisan atasnya. Sementara pada bagian bawah warna hitam tersebut setelah sedikit tersingkap Nampak warna putih kecoklatan. Beberapa genggam bagian hitam walau sangat mungkin sebagian putih juga ikut saat mengambilnya dan dicampurkan pada tanah besarta perakaran di dalam wadah.

Tanah, sedikit akar, arang dan abu tercampur dalam wadah dan tercampur rata dengan menggerakkan jemari tangan dalam wadah tersebut dengan harapan dapat tercampur sempurna. Tak kurang dari 20 gram urea bukan berwarna putih bersih ditaburkan pada permukaan campuran tanah, akar, arang dan abu tersebut serta menambahkan air sehingga terlihat menggenang. Pengadukan dengan alat seadanya walau sekedar ranting bamboo kering menjadikan butiran putih kemerahan itu menghilang dan digantikan dengan adanya gelembung udara yang mengapung. Inikah proses awal pemancingan bakteri perakaran dan jika boleh menyebutkan istilah yang lebih sulit dicerna dengan sebutan Rhizobium bacteria.

Wadah yang memiliki tutup disimpan pada tempat yang teduh setelah diperkirakan isi didalamnya tercampur dengan baik. Untuk selanjutnya seberapa banyak gelembung yang di dapatkan? Kita coba mengamatinya dua sampai terakhir mendatang. Hari ini minggu 06 februari 2022 sebagai awal proses pengembangan berdasarkan keinginan akan melahirkan produk PGPR (Plant Growth Promotion Rhizobacter) walaupun kemungkinan apa yang dilakukan bukan merupakan sesuatu yang bebas dari kontaminasi organism yang lain dalam proses penyimpanannya. Dengan penuh yakin dan berbesar hati untuk mencoba mempraktekkan sesuatu yang banyak beredar dalam berbagai metode dan teknik yang dapat ditemukan dengan memanfaatkan teknologi internet untuk berselancar dan menemukannya. Secara logika tidak ada yang salah untuk dipraktekkan dan dibuktikan pada masanya setelah tiba.

Dan ini sekedar catatan kecil dalam untaian kata yang mungkin agak sulit dicerna untuk mengisi kegiatan minggu pagi setelah mengaduk pembiakan Nitrobacter dengan metode yang sangat sederhana dan hasil yang tidak terlalu mengecewakan. Sebagai penutup artikel kali ini, saya mengucapkan banyak terima kasih atas kesediaan para sahabat untuk mengunjungi Blog CITRO MDURO dan membaca tulisan yang bertajuk Mendung Tak Berarti Hujan , walaupun bukan tulisan insiratif dan kurang inovatif yang dapat memberikan inspirasi bagi para pembaca ataupun anda lewat karena tersasar dan terdampar pada tulisan Mendung Tak Berarti Hujan . Kami sangat berterima kasih karena anda sudah berkenan walaupun mungkin sangat terpaksa. Silahkan tinggalkan jejak anda untuk menjalin silaturahmi, atau temukan yang anda cari tentang Mendung Tak Berarti Hujan dan salam jabat erat dari PAMEKASAN MADURA

Posting Komentar