Jika ada yang bertanya siapa dan apa yang kita yakini?? Tentang sebagai orang yang memiliki keyakinan dan adanya Tuhan Yang Maha Esa akan menjawab Tuhan sebagai puncak keyakinan. Jawaban tersebut sepertinya menjadi jawaban spontan tanpa harus dipikir terlalu jauh, kalau untuk menjawab kita harus berpikir menandakan hal tersebut bahwa keyakinan terhadap Tuhan YME sangat dangkal, atau bahkan mungkin tidak ada keyakinan terhadap Tuhan yang kita percayai dan kita sembah. Walau sebagian besar meyakini dan percaya sepenuhnya kalau tuhan itu memang ada, kecuali memang kelompok yang tidak mempercayai keberadaan tuhan. Tentu hal tersebut tidak perlu kita bicarakan. Bagi kelompok yang tidak mempercayai dan meyakini keberadaan tuhan tentu memiliki keyakinan dan kepercayaan yang lain dan dijadikan sebagai tuhan mereka. Teknologi mungkin, pengetahuan, atau kecerdasan, kekayaan atau banyak hal lain yang lebih mereka yakini dibandingkan dengan tuhan yang secara global banyak diyakini sebagai pemilik, penguasa dan pengatur segala yang ada didunia ini.
Benarkah pada kenyataannya kita betul-betul yakin dan percaya dengan tuhan yang menguasai dan mengatur segala yang ada dan bakal ada di dunia, sesuatu yang telah terjadi, sedang terjadi atau akan terjadi berada dalam kekuasaan-Nya?? Masih secara reflek akan menjawab benar dan yakin seyakin-yakinnya, haqqul yakin percaya bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendaknya, dan segala akan berlaku atas ijin-Nya.
Tuhan Maha melihat, tuhan maha mendengar, tuhan maha mengetahui, maha mengatur, maha berkehendak, maha bijaksana, maha kaya, maha pemberi rejeki, maha memberi, maha pemurah, maha penyayang, dan sebagai orang yang beragama meyakini hal tersebut.
Pertanyaan serupa akan kembali terulang, benarkah kita betul-betul yakin dan percaya bahwa tuhan memiliki semuanya? Jika tuhan berkehendak tidak ada hal yang tidak mungkin, tidak ada yang dapat melarang, tidak ada yang dapat menahan, tidak ada yang dapat memberikan selain datangnya dari pertolongan Tuhan.
Percaya dan yakin jika kita simpelkna dapat dikatakan dalam sebuah kata “TAKWA”. Dari satu kata tersebut timbul kata ketakwaan yang menurut saya diartikan kepercayaan, kepasrahan, ketulusan, kesungguhan, dan entahlah apa padanan kata untuk mendefinisikan. Takwa berarti menjalankan seluruh perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya serta pasrah bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak-Nya, apa yang dilakukan adalah petunjuk-Nya. Kesalahan langkah yang kita lakukan adalah anugerah agar kita ingat dan kembali pada jalan yang menjadi petunjuk.
Benarkah kita yang lemah dapat mengangkat beban melampaui batas kemampuan kita?? Mampukah kita dengan badan yang kerempeng mampu mengangkat beban seberat 1 kwintal? Tentu akan timbul keraguan dalam diri kita, atau bahkan keyakinan terhadap diri kita hilang dan tidak ada sama sekali. Yang ada merupakan keyakinan terbalik, bahwa kita tidak akan mampu untuk mengangkat beban tersebut, malahan sangat mungkin terjadi akan menyebabkan kecelakaan bagi kita jika memaksakan untuk mencoba mengangkat beban itu. Apakah tidak mungkin tuhan yang kita yakini maha memberi, dan maha perkasa tidak mampu memberikan kekuatan pada kita agar mampu mengangkat beban yang tidak mungkin kita angkat? Insting kita akan berkata sangat tidak mungkin beban itu akan terangkat oleh kita, apalagi harus dipindah tempat yang cukup jauh. Apakah ini gambaran kecil bahwa keyakinan dan kepercayaan kita terhadap tuhan yang kita yakini maha memberi, maha perkasa, maha kuat sudah tidak ada, dan lebih meyakini insting kita yang langsung mengatakan bahwa kita tidak akan kuat?
Entahlah, hanya ini yang bisa saya tuliskan tanpa harus anda renungkan. Ini hanyalah sekedar tulisan yang terlintas begitu saja. Atau mungkin ini menandakan bahwa dari tulisan ini keyakinan sangat tipis dan insting terlalu kuat dan terlalu dikedapankan dan lebih diyakini dibandingkan dengan keyakinan kepada tuhan yang katanya lebih kita yakini dan lebih kita percaya dari pada yang lainnya.
Sebagai penutup artikel kali ini, saya mengucapkan banyak terima kasih atas kesediaan para sahabat untuk mengunjungi Blog CITRO MDURO dan membaca tulisan yang bertajuk Siapa dan Apa Yang Lebih Kita Percaya??, walaupun bukan tulisan insiratif dan kurang inovatif yang dapat memberikan inspirasi bagi para pembaca ataupun anda lewat karena tersasar dan terdampar pada tulisan Siapa dan Apa Yang Lebih Kita Percaya??. Kami sangat berterima kasih karena anda sudah berkenan walaupun mungkin sangat terpaksa. Silahkan tinggalkan jejak anda untuk menjalin silaturahmi, atau temukan yang anda cari tentang Siapa dan Apa Yang Lebih Kita Percaya?? dan salam jabat erat dari PAMEKASAN MADURA
11 Mar 2016
Posting Komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Populer
-
Hanya sebuah judul lagu. Tidak semua orang mengenal lagu yang berjudul Ancor Pessenah Tellor . Sebuah judul lagu dangdut yang pernah popular...
-
Sinonim merupakan persamaan kata, begitu kira-kira istilah dalam bahasa yang pernah saya pelajari walau tidak terlalu melekat kuat dalam mem...
-
Water Soluble. Padahal untuk mengetikan frase awal tersebut harus membuka penerjemah terlebih dahulu untuk mengetahui Larut dalam air secar...
-
Masih tentang seputar racik meracik pupuk dengan pola sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman yang alhamdulillah pada saat ini diberikan kese...
-
Hembusan angin yang cukup kencang menciptakan suasana yang cukup dingin di daerah dataran tinggi kabupaten Pamekasan. Dingin terasa walau ta...