Entah sudah berapa lama keaktifan dunia online tak lagi menyertai hari-hari yang mengaku dirinya sebagai seorang blogger. Sudah cukupkah mengaku sebagai blogger karena memiliki blog? Sementara konten yang dimiliki mmerupakan hasil copy paste, atau sekedar oretan-oretan dengan kalimat-kalimat yang tidak terlalu menyenangkan untuk dibaca. Jangankan orang lain untuk menyenangi gaya tulisan yang tidak beraturan, kembali membaca tulisan-tulisan yang sudah dipublikasikan terkadang penulis merasa risih dengan kalimat-kalimat yang ada.
Tapi entahlah, paling tidak mengaku sebagai blogger pernah memiliki kesempatan menuangkan kata-kata yang mungkin saja dari sebagian kata merupakan curahan isi hati. Paling tidak pernah memiliki karya yang tidak terlalu baik dengan kata-kata indah yang puitis dan romantis. Paling tidak pernah membuat sebuah gambar yang merupakan sejarah karya terbesar yang penah dimiliki.
Pernah bercerita sekalipun hanya cerita usang yang tidak terlalu menarik perhatian untuk didengarkan apa lagi harus diperhatikan tentang pengalaman hidup yang diceritakan. Namun itulah adanya, realitas yang sesungguhnya. Tanpa harus memiliki kemampuan merangkaikan kalimat-kalimat indah nan romantis, cukup dengan bisa menyalakan komputer, memanfaatkan aplikasi sederhana dan menuangkan kata demi kata yang terlintas dalam sebuah tulisan menjadi teks yang dipublikasikan melalui internet dengan media blog sederhana. Pantas sudah untuk mendapat gelar blogger.
Lamanya menggeluti dunia blogger mungkin dapat dikatakan sebagai blogger senior, sekalipun pengetahuan yang dimiliki sangatlah terbatas. Boleh lah anda menganggap saya sebagai blogger senior. Hampir lima tahun berlalu menyandang predikat tersebut, sekalipun pengalaman dan gaya tulisan tetap tidak mengalami perbaikan. Masih tetap gaya tulisan yang tidak tentu arah dan tak dapat ditarik sebuah kesimpulan dari cerita yang dituliskan.
Sebagai cerita untuk kesempatan kali ini setelah cukup lama tak ada yang diceritakan adalah makna sebuah nama yang terkandung dalam nama yang telah diberikan kedua orang tua pada orang yang telah mengaku dirinya sebagai blogger ini. Sebuah nama yang cukup panjang terdiri dari 18 huruf/ SUCITRO HADI SANTOSO begitu nama yang diberikan tersebut.
Dulu ada yang menanyakan tentang asal usul, mas orang jawa ya?? Apakah ada perawakan jawa atau logat bicara yang kejawa-jawaan? Asli orang madura tanpa campuran, bapak dan ibu berasal dari madura sekalipun perpaduan dari dua kabupaten.
Pernah pula ada yang menanyakan makna dari nama tersebut. Menurut orang tersebut nama adalah sebuah doa dan harus memiliki makna yang baik agar menjadi doa untuk jalan kehidupan yang baik. Bingung sih menjawabnya, terus terang saya juga belum dapat memahami makna dari nama tersebut. Nah ini dia cerita sebenarnya, mencoba memaknai nama dan memahami maknanya. Oke akan dimulai pada baris kalimat yang sudah cukup panjang ini.
Sucitro --> Mungkin kata ini berasal dari bahasa jawa. SU katanya berarti baik asal tidak ditambah huruf vokal paling awal di depannya. CITRO dapat diartikan citra, atau pesona atau apa saja padanan kata yang sesuai. Jika dibuat sebuah kesimpulan SUCITRO dapat diartikan citra atau pesona yang baik. Bagaimana menurut saudara-saudara yang tersasar pada tulisan ini. Dari gambar diatas nampakkah aura pesona yang mengagumkan? He.. he.. he.. he... eeee
Hadi --> berasalah dari Asma’ul Husna Al-Haadi yang bermakna pemberi petunjuk
Santoso --> Dapat diartikan sentosa, langgeng, selamanya, awet, atau apa yang lebih pantas??
Sebagai kesimpulan sekaligus sebagai doa bagi pemilik nama dan pembaca yang sempat membaca. Makna keseluruhan dari SUCITRO HADI SANTOSO adalah Pesona yang Baik Sebagai Petunjuk Yang Abadi. Semoga saja dengan nama tersebut saya dapat memberikan petunjuk yang baik bagi orang lain terutama bagi diri sendiri dan selalu mendapatkan petunjuk yang baik dalam menjalani kehidupan ini Aamiin Ya Rabbal Alamiin....
Sebagai penutup artikel kali ini, saya mengucapkan banyak terima kasih atas kesediaan para sahabat untuk mengunjungi Blog CITRO MDURO dan membaca tulisan yang bertajuk Masih Pantaskah Mengaku Sebagai Blogger, walaupun bukan tulisan insiratif dan kurang inovatif yang dapat memberikan inspirasi bagi para pembaca ataupun anda lewat karena tersasar dan terdampar pada tulisan Masih Pantaskah Mengaku Sebagai Blogger. Kami sangat berterima kasih karena anda sudah berkenan walaupun mungkin sangat terpaksa. Silahkan tinggalkan jejak anda untuk menjalin silaturahmi, atau temukan yang anda cari tentang Masih Pantaskah Mengaku Sebagai Blogger dan salam jabat erat dari PAMEKASAN MADURA
16 Feb 2016
Posting Komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Populer
-
Hanya sebuah judul lagu. Tidak semua orang mengenal lagu yang berjudul Ancor Pessenah Tellor . Sebuah judul lagu dangdut yang pernah popular...
-
Sinonim merupakan persamaan kata, begitu kira-kira istilah dalam bahasa yang pernah saya pelajari walau tidak terlalu melekat kuat dalam mem...
-
Water Soluble. Padahal untuk mengetikan frase awal tersebut harus membuka penerjemah terlebih dahulu untuk mengetahui Larut dalam air secar...
-
Masih tentang seputar racik meracik pupuk dengan pola sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman yang alhamdulillah pada saat ini diberikan kese...
-
Hembusan angin yang cukup kencang menciptakan suasana yang cukup dingin di daerah dataran tinggi kabupaten Pamekasan. Dingin terasa walau ta...