Sebagai bagian dari bangsa Indonesia sekalipun berada pada strata terendah yaitu sebagai rakyat Indonesia seharusnya memiliki rasa cinta terhadap negeri tercinta sebagai tempat dimana kita dilahirkan, tumbuh besar dan mengerti banyak hal tentang hidup dan kehidupan selama ini.
Tiga puluh tahun lebih menghirup udara segara dibumi pertiwi, tumbuh besar dan memiliki pola berpikir yang lebih luas tentang cinta tanah air, cinta bangsa, cinta Republik Indonesia. Namun apa sebetulnya yang telah kita persembahkan sebagai rasa cinta kita terhadap negeri tercinta ini. Apakah sudah pantas dikatakan cinta terhadap negeri ini dengan apa yang telah dilakukan selama ini, selama mengerti dan memiliki pandangan tentang arti cinta tanah air dan bangsa. Walau tidak dapat dipungkiri bahwa Aku dan Indonesia adalah sebuah kesatuan yang Alhamdulillah sampai saat ini merupakan suatu bagian yang tidak terpisahkan.
Telah banyak yang telah aku dapat dari negeri ini, sekalipun tak sebanding dengan apa yang telah aku dermakan untuk Indonesia.
Secara akal, diri ini hanyalah bagaikan benalu yang selalu menempel dan menghisap sari pati yang akan menumbuh besarkan Indonesia. Dan itulah kemampuan yang aku miliki sebagai ungkapan rasa cintaku terhadap negeri ini. Tetap berusaha menjunjung langit dimana bumi dipijak meskipun bukan sebagai tiang yang kokoh untuk menupang langit Indonesia dengan kemampuan dan kekuatan yang terbatas.
Apa yang dapat aku banggakan sebagai bagian dari negeri tercinta ini. Apa yang menjadi kebanggaan Aku dan Indoensia.
Sedikit cerita singkat tentang pengalaman hidup sebagai bukti bahwa aku adalah Indonesia.
36 tahun silam aku dilahirkan, tumbuh besar dan mengeyam pendidikan yang tidak seberapa dari system pendidikan negeri ini. Sesuatu yang harus disyukuri dengan sistem pendidikan negeri ini, meskipun tidak menjadikan aku sebagai orang yang pintar, namun telah memberikan pengetahuan sehingga aku bisa berpikir lebih jauh tentang menapak kehidupan menuju masa depan.
Keputusasaan yang pernah ada telah mengantarkan diri ini pada salah satu jalan dari pertolongan-Nya, tahun 2003 meskipun pada sesuatu yang tidak terlalu berharga, namun pernah mengusung sang merah putih dan menempelkannya di dada sekalipun hanya bendera kecil yang dilekatkan di dada bersama dengan lambang garuda. Sesuatu yang membanggakan diri sekalipun tidak memberikan sesuatu yang membanggakan bagi negeri ini. Apakah pantas dikatakan aku cinta indonesia sementara aku hanya bisa membanggakan garuda dan merah putih tanpa membeirkan sesuatu yang berarti.
Saat ini aku hanya menjadi orang yang mau berbagi, walau secara jujur pendidikan yang dimiliki tidak sepadan untuk mengutarakan rasa cinta terhadap negeri ini. Lebih sering mengeluh dengan sistem yang ada, seakan diri ini menjadi bagian yang sangat tidak berarti dan dikesampingkan oleh sistem negeri ini. Menjadi salah satu bagian dari pendidikan negeri ini yang tujuan awal adalah mendapatkan penghasilan dari tindakan tersebut. Sering mengeluh apabila ada usulan yang tidak sesuai dengan harapan. Secara jelas saja diri ini merasa tersisih jika yang lain mendapatkan tunjangan lebih, sementara diri ini merasa pengabdian untuk negeri tidak mendapatkan penghargaan (upah yang setimpal). Apakah masih pantas menganggap diri ini cinta Indonesia??
Sedikit menyadari dalam kesendirian bahwa yang dilakukan untuk negeri ini bukan semata untuk kepentingan negeri, masih lebih terarah pada kepentingan pribadi. Apa yang telah dilakukan diri ini secara tulus sebagai ungkapan rasa cinta terhadap negeri ini. Aku dan Indonesia hanyalah bagian yang sampai saat ini sebagai bagian yang tak terlepaskan walau lebih banyak menjadi benalu bagi negeri ini untuk kepentingan diri. Lebih mementingkan diri demi mementingkan kemajuan negeri mendatang, sekalipun hal tersebut sering aku tutupi dengan ungkapan yang seolah-olah dapat diterima dengan akal yang sehat dan rasional.
Ungkapan yang sebenarnya tidak rasional tersebut coba saya tuliskan pada postingan singkat ini dan mencoba berpartisipasi dalam Kontes Unggulan Aku Dan Indonesia
Sebagai penutup artikel kali ini, saya mengucapkan banyak terima kasih atas kesediaan para sahabat untuk mengunjungi Blog CITRO MDURO dan membaca tulisan yang bertajuk Aku Hanya Bisa Mengaku Cinta Indonesia, walaupun bukan tulisan insiratif dan kurang inovatif yang dapat memberikan inspirasi bagi para pembaca ataupun anda lewat karena tersasar dan terdampar pada tulisan Aku Hanya Bisa Mengaku Cinta Indonesia. Kami sangat berterima kasih karena anda sudah berkenan walaupun mungkin sangat terpaksa. Silahkan tinggalkan jejak anda untuk menjalin silaturahmi, atau temukan yang anda cari tentang Aku Hanya Bisa Mengaku Cinta Indonesia dan salam jabat erat dari PAMEKASAN MADURA
7 Jul 2014
Posting Komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Populer
-
Hanya sebuah judul lagu. Tidak semua orang mengenal lagu yang berjudul Ancor Pessenah Tellor . Sebuah judul lagu dangdut yang pernah popular...
-
Sinonim merupakan persamaan kata, begitu kira-kira istilah dalam bahasa yang pernah saya pelajari walau tidak terlalu melekat kuat dalam mem...
-
Water Soluble. Padahal untuk mengetikan frase awal tersebut harus membuka penerjemah terlebih dahulu untuk mengetahui Larut dalam air secar...
-
Masih tentang seputar racik meracik pupuk dengan pola sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman yang alhamdulillah pada saat ini diberikan kese...
-
Hembusan angin yang cukup kencang menciptakan suasana yang cukup dingin di daerah dataran tinggi kabupaten Pamekasan. Dingin terasa walau ta...