Padahal baru saja posting, beberapa menit yang lalu, bukan 18 jam lalu. Sambil mengunjungi update terbaru blog yang saya ikuti (widget jaringan teman) melalui dashboard, sambil lalu melihat-lihat akun G Plus. He.. he.. ada yang lucu dan kreatif bikinnya. Sebuah gambar dengan ekstention GIF.
Melihat gambar tersebut ada keinginan untuk posting tentang gambar tersebut. Berikut gambarnya
Apakah kopas seperti ini yang dianggap melahar hak cipta pada SOPA dan PIPA yang beberapa waktu lalu marak dibicarakan? Memang gambar tersebut bukan karya saya, namun saya tidak mengakuinya sebagai milik saya kok. Gambar tersebut saya pinjam dari sebuah akun G+ dengan nama Rasida Fitriana. Secara langsung memang saya belum mendapat ijin untuk mengambil dan memajang gambar tersebut. apakah ini termasuk penjiplakan?
Dari pada bingung mikirin SOPA dan PIPA, mending update posting sambil lalu blog walking semampunya selama ada kesempatan. Masalah undang-undang dan peraturan ada pihak yang memang sudah ahli menganalisa peraturan yang akan diterbitkan, buat apa kita memiliki wakil rakyat jika kita juga harus pusing memikirkan aturan yang akan diterbitkan. Mari kita percayakan tentang perundangan atau aturan yang akan tertulis pada wakil rakyat yang sudah kita pilih dan kita percaya.
Pada kemana juga tarian jari ini mengarah??
Apalagi kita harus teriak-teriak di depan gedung dan melakukan pembakaran sarana dan prasarana yang ada dan menjadi tindakan anarkis katanya. suara juga belum tentu didengarkan. Kita capek, tidak didengarkan lagi. Paling banter kita akan dikumpulkan untuk melakukan perundingan, dan ujungnya juga ditarik kesimpulan "Semua pendapat dan masukan akan dipertimbankan selanjutnya".
Menimbang dan ditimbang. Kapan lakunya dagangan kita kalau pembeli hanya senang melihat kita melakukan penimbangan dan pertimbangan. Kapan di bungkus? Wakil rakyat seharusnya dapat mewakili suara rakyat. Apa yang diinginkan rakyat sudah menjadi aspirasi mereka yang menjadi orang terpilih kepercayaan rakyat. Tanpa harus ada rakyat yang berteriak, seharusnya mereka sudah peka atas keluhan rakyat, bukan hanya duduk dan menyeruput kopi kental dengan harga ratusan ribu percangkir. Kenapa tidak ngumpul di warung blogger aja berbagi dan bercerita kalau kerjanya hanya seperti itu tanpa bisa mendengarkan suaru rakyat yang semakin habis dari seringnya berteriak dan teriakan itupun seakan hilang di terpa angin sepoi-sepoi dalam kedapnya gedung mahal.
Sebagai penutup artikel kali ini, saya mengucapkan banyak terima kasih atas kesediaan para sahabat untuk mengunjungi Blog CITRO MDURO dan membaca tulisan yang bertajuk Foto Lucu dari G+ | Seputar Copas SOPA dan PIPA, walaupun bukan tulisan insiratif dan kurang inovatif yang dapat memberikan inspirasi bagi para pembaca ataupun anda lewat karena tersasar dan terdampar pada tulisan Foto Lucu dari G+ | Seputar Copas SOPA dan PIPA. Kami sangat berterima kasih karena anda sudah berkenan walaupun mungkin sangat terpaksa. Silahkan tinggalkan jejak anda untuk menjalin silaturahmi, atau temukan yang anda cari tentang Foto Lucu dari G+ | Seputar Copas SOPA dan PIPA dan salam jabat erat dari PAMEKASAN MADURA
9 Feb 2012
Posting Komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Populer
-
Hanya sebuah judul lagu. Tidak semua orang mengenal lagu yang berjudul Ancor Pessenah Tellor . Sebuah judul lagu dangdut yang pernah popular...
-
Sinonim merupakan persamaan kata, begitu kira-kira istilah dalam bahasa yang pernah saya pelajari walau tidak terlalu melekat kuat dalam mem...
-
Masih tentang seputar racik meracik pupuk dengan pola sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman yang alhamdulillah pada saat ini diberikan kese...
-
Water Soluble. Padahal untuk mengetikan frase awal tersebut harus membuka penerjemah terlebih dahulu untuk mengetahui Larut dalam air secar...
-
Hembusan angin yang cukup kencang menciptakan suasana yang cukup dingin di daerah dataran tinggi kabupaten Pamekasan. Dingin terasa walau ta...