Seorang hamba yang hina dan Nista, merasa takut pada Tuhannya sebatas bibir. Akankah rasa takut itu benar-benar ada dan terbersit dalam bisikan sanubari terdalam?
Yang kita takut selama ini hanyalah azab yang akan diberikan-Nya terjadi pada kita. Sangat takut dengan itu semua. Namun apakah rasa takut itu sudah keluar dari hati terdalam dari bisikan halusnya yang hampir tak terdengar.
Rasa takutpun tidak harus berlebihan, Tuhan kita Allah SWT memiliki sifat Rahman dan Rahim, Maha Pengasih dan Maha Penyayang kepada hamba-hambanya.
Tidak terasa Rahmat-Nya selalu kita rasakan dalam setiap helaan nafas kita.Apakah kita harus berburuk sangka pada Allah SWT yang akan mengampuni segala dosa dengan tobat yang sebenar-benarnya tobat.
Sayang tulisan tersebut tidak disertakan ulasan yang memudahkan untuk dipahami. Kenapa dan apa latar belakang ketakutan dari lelaki dalam kisah tersebut.
Saya perlu berpikir panjang untuk dapat menangkap pesan tersebut.
"Tulisan ini tidak diikutsertakan dalam Giveaway Kemilau Cahaya Emas yang diselenggarakan oleh Nurmayanti Zain".