13 Mar 2017

Menjadi Klebun Dadakan

Menjadi Klebun DadakanDesa merupakan bagian dari pemerintah administrative di negeri ini yang dikepalai oleh seorang kepala desa. Pemilihan kepala Desa merupakan salah satu bentuk pesta demokrasi rakyat yang menurut para pakar pemerintahan dan ahli demokrasi hal tersebut harus dilakukan untuk memilih seorang pemimpin. Kepala Desa ditunjuk dan dipilih berdasarkan hasil pemilihan atau vote. Di daerah saya seorang kepala desa disebut dengan KLEBUN.

Pada kesempatan kali ini saya tidak akan membahas bagaimana proses terpilihnya seorang klebun untuk menjadi pemimpin disebuah desa yang terkadang penuh dengan polemik dan berbagai trik dan intrik untuk mencapai kemenangan menduduki kursi pimpinan serta mendapatkan julukan KLEBUN.

Inspirasi tulisan ini berawal dari sebuah group Whatsapp yang saya ikuti. Keanggotaan tersebut berawal dari sebuah kunjungan sahabat lama semasa SMA dulu dan kurang lebih 20 tahunn tidak pernah bersua. Dianya datang ketempaat kediaman saya disela-sela kesenggangannya mengantarkan siswa yang mengikuti lomba pada salah satu lembaga pendidikan yang tidak jauh dari tempat saya berdiam selama ini.

Berawal dari hal tersebut, beberapa waktu kemudian pada perangkat yang sering saya belai terdapat sebuah group baru yang ternyata dan ternyata adalah teman-teman satu angkatan masa SMA dulu. Sungguh sesuatu yang membahagiakan, sweet memories jadinya bersua dengan teman-teman lama yang hamper 20 tahun tidak bersua dan kembali bercengkrama walaupun sebatas asa melalui social media bernama whatsapp. Walau tidak terlalu manis, namun sangat tak pantas untuk dilupakan masa cuap-cuap SMA dulu, sebenarnya waktu itu saya masih culun dan takut dengan wanita dan tetap bertahan sampai saat ini dengan predikat suami takut istri.

Entah apa dan kenapa teman-teman di group tersebut memanggil saya PAK KLEBUN. Jadi penasaran ada apa dan kenapa. Usut punya usut walau bukan intel, ternyata cerita tersebut dikarang oleh salah satu sahabat yang bekerja sebagai abdi pemerintah di kantor kecamatan yang tidak jauh dari rumah. Hanya sahabat yang satu ini dikatakan bertatap muka dalam waktu yang tidak terlalu lama dibandingkan dengan teman-teman SMA lainnya yang satu angkatan.

Menurut informasi, teman tersebut sudah berhasil mempengaruhi teman-teman yang lain dan meyakinkan bahwa saya adalah pak klebun, tak ayal setiap kali saya nyeletuk di group terebut, panggilan pak klebun menjadi panggilan khas. Hemmm, ternyata untuk jadi klebun tidak harus ikut pemilihan kepala desa, tanpa pilkades, tanpa money politik ternyata julukan tersebut dapat saya peroleh. Entah sampai kapan predikat tersebut akan melekat, sementara saya diharapkan untuk selalu mengiyakan sampai masanya tiba berdasarkan instruksi teman tersebut.

Dari kejadian ini, siapa sebetulnya yang dibully? Sayakah atau memang saya yang sedang dibullying? Biarlah hal tersebut akan segera berlalu, semoga mereka segera menemukan tulisan ini, dan rencana yang akan diselanggarakan melalui group tersebut untuk menggelar REUNI SMANSA’97 2017 dapat terlaksana dengan sukses dan dapat menjalin silaturahmi dengan teman-teman yang hamper 20 tahun tidak bersua, bahkan mungkin sudah mulai lupa satu dengan yang lainnya seperti yang saya alami melihat photo profil dari teman-teman sebagian besar tidak saya ingat. Sebagai penutup artikel kali ini, saya mengucapkan banyak terima kasih atas kesediaan para sahabat untuk mengunjungi Blog CITRO MDURO dan membaca tulisan yang bertajuk Menjadi Klebun Dadakan, walaupun bukan tulisan insiratif dan kurang inovatif yang dapat memberikan inspirasi bagi para pembaca ataupun anda lewat karena tersasar dan terdampar pada tulisan Menjadi Klebun Dadakan. Kami sangat berterima kasih karena anda sudah berkenan walaupun mungkin sangat terpaksa. Silahkan tinggalkan jejak anda untuk menjalin silaturahmi, atau temukan yang anda cari tentang Menjadi Klebun Dadakan dan salam jabat erat dari PAMEKASAN MADURA

Posting Komentar